Pelatihan Pembuatan Bokhasi (Pupuk Organik) Kelompok Tani se Selopuro

Selopuro, 23 Agustus 2015 Kelompok 4 mengadakan suatu pelatihan yang bertema pertanian yaitu pembuatan pupuk bokhasi (pupuk organik). Pupuk bokhasi merupakan suatu pupuk yang terbuat dari kotoran ternak maupun tanaman busuk yang difermentasi sehingga menjadi pupuk organik yang bernilai tinggi. Seperti yang digencar-gencarkan pemerintah selama ini bahwa semua produk pertanian harus kembali ke kodrat alaminya yaitu produk pertanian yang organik hal tersebut dengan cara pemakaian pupuk, pembasmi hama, maupun bahan-bahan lainnya harus berasal dari bahan organik dan bukan sintetis.
Program ini merupakan program di luar rencana yang telah disusun oleh kelompok 4 namun karena melihat kondisi Dukuh Topar yang sebagian warganya memiliki hewan ternak, selain itu kotoran yang dihasilkan sangat banyak dan tidak dimanfaatkan sebagai apapun menimbulkan ide untuk mengadakan acara ini. Dalam menjalankan program ini mahasiswa tidak berjalan sendiri tetapi menggandeng BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) yang menurut kami lebih tepat untuk memberikan materi tersebut selain itu juga merupakan tugas dari BPP sendiri.
Pembuatan arang sekam

Kegiatan dimulai pada pukul 15.30 WIB bertempat di Balai Dukuh Topar dan dihadiri oloeh perwakilan masing- masing kelompok tani dari masing-masing dukuh, acara dibuka oleh Bima sebagai moderator dilanjutkan pemberian materi oleh Pak Nur selaku pemateri dari BPP. Banyak hal yang disampaikan oleh Pak Nur antara lain bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan bokhasi seperti arang sekam, bekatul (bisa diganti gergajian), kotoran sapi, EM4, tetes tebu (molases) kemudian Pak Nur juga mempraktekkan bagaimana cara membuat bokashi secara langsung. Bokashi dibuat dengan cara pertama pembuatan arang sekam yang perlu diperhatikan disini pembuatan arang sekam tidak boleh menggunakan api secara langsung karena bisa membuat sekam menjadi abu, selanjutnya apabila arang sekam sudah jadi disiram air terlebih dahulu agar tidak terlalu panas. Langkah yang kedua yaitu pencampuran semua bahan yang terdiri dari kotoran sapi, arang sekam, bekatul, dan disiram menggunakan larutan EM4 dan tetes tebu diaduk rata hingga campuran menjadi remah. Langkah ketiga atau yang terakhir yaitu penutupan campuran kompos menggunakan karung ataupun terpal dan selanjutnya didiamkan selama ±2 Minggu dimana setiap 3 hari dilakukan pengadukan.
Bokhasi ditutup menggunakan terpal selama 2 Minggu


Dengan berakhirnya praktek pembuatan bokhasi yang dipimpin oleh Pak Nur secara otomatis acara pelatihan pembuatan bokhasipun berakhir. Tetapi besar harapan kami pelatihan ini tidak sekedar berakhir sehari saja namun ada tindak lanjut dari kelompok tani syukur-syukur di Desa Selopuro ini dibuat program untuk pemanfaatan bokhasi sebagai pupuk secara bersama-sama mengingat produk yang dihasilkan melalui bahan organik akan berharga lebih tinggi dibanding produk pertanian yang menggunakan pupuk sintetis.

0 Response to "Pelatihan Pembuatan Bokhasi (Pupuk Organik) Kelompok Tani se Selopuro"

Posting Komentar