Dalam rangka
memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia, tim KKN-PPM UNIMUS yang
bertugas di Dukuh Topar Selopuro mengadakan beberapa kegiatan yang membakar
semangat nasionalisme masyarakat dukuh Topar, Selopuro.
Berawal dari rapat
bersama Kepala Dukuh Topar (Kamituwo) yaitu Bapak Suyanto dan jajarannya, kami
merumuskan beberapa agenda untuk memperingati HUT RI ke- 70. Serangkaian acara
tersebut yaitu bersih desa, sedekah bumi, dan lomba-lomba.
Kami mengawali
serangkaian acara tersebut dengan bersih dukuh yang diikuti oleh seluruh warga
Topar. Bersih dukuh tersebut meliputi membersihkan jalan-jalan dan selokan di
dukuh Topar, membersihkan balai dukuh Topar, dan pemasangan bendera merah
putih.
Add caption |
Tujuan dari bersih
dukuh tersebut yaitu agar dukuh terlihat bersih, rapi, dan nyaman. Sehingga
tidak menjadi sarang penyakit dan udara menjadi segar. Selain itu bersih dukuh
juga sebagai wadah silaturohim antar warga, karena pada saat itu hampir semua
warga berkumpul dan bekerjasama untuk membersihkan dukuh Topar sambil
bercengkrama penuh canda tawa.
Memeriahkan HUT RI tak
lengkap jika tidak diadakan lomba-lomba. Kami dari tim KKN yang bertugas di
dukuh Topar bekerjasama dengan warga dukuh topar untuk mengadakan lomba-lomba
tersebut. Ada beberapa lomba yang diperlombakan yaitu lomba bola terong,
pentung plastik, dan gigit koin.
Lomba bola terong
merupakan lomba yang termasuk baru di dukuh topar, karena sebelumnya tidak ada
lomba ini. Oleh karena itu antusias warga sangat tinggi untuk mengikuti lomba
ini, apalagi sistem perlombaan dibuat per-tim terdiri dari 3 orang, sehingga dibutuhkan kerjasama antar
anggota kelompok untuk mengiring bola menggunakan terong sampai ke gawang
lawan. Karena rata-rata tim sama kuatnya, jadi tak heran jika sering terjadi
adu pinalti untuk menentukan siapa pemenangnya.
Lomba pentung plastik
adalah salah satu lomba yang sudah biasa diperlombakan ketika acara 17-an. Jadi
tak heran lagi jika masyarakat sudah hafal dan tidak canggung lagi untuk
mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan tersebut. Sekitar kurang lebih 40
peserta berlomba-lomba untuk menjadi pemenang lomba pentung plastic. Dan
akhirnya keluarlah Edo, Rahma dan Soim sebagai pemenang.
Gigit koin merupakan
lomba penutup yang diikuti anak-anak SD dan SMP. Ada yang menarik di lomba
gigit koin ini yang mana wajah para peserta lomba akan terlihat hitam, karena ketika membuat peralatan lomba menggunakan pepaya muda yang dilumuri dengan arang sebagai media untuk menancapkan koin. Selain itu, perlombaan ini tidak menuntut untuk menjadi juara, hanya sebagai hiburan dan koin yang didapat menjadi hak milik peserta.
Lomba-lomba tersebut
diadakan dibalai dukuh topar, anak-anak dan masyarakat terlihat senang,
bersemangat dan antusias dalam mengikuti lomba tersebut. Hal ini dibuktikan
dengan banyaknya masyarakat yang hadir dan mengikuti lomba tersebut. Menang dan
kalah adalah hal yang wajar dalam sebuah perlombaan. Tapi semangat dan
kebersamaan masyarakat dukuh Topar terlihat sangat hangat dan kompak dalam
memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke- 70. Semoga rangkaian
acara tersebut bisa menambah rasa cinta dan nasionalisme kepada tanah air
Indonesia tercinta.
Penulis : Fatikhatul Arnanda
0 Response to "Dengan semangat 45, Topar meriahkan HUT RI Ke- 70"
Posting Komentar